Friday, August 25, 2017

Perpustakaan sebagai jantungnnya sebuah lembaga pendidikan

Perpustakaan sering dikatakan sebagai jantungnnya sebuah lembaga pendidikan, baik itu lembaga pendidikan tinggi, sekolah, madrasah, atau lembaga lainnya. Perpustakaan dikatakan sebagai salah satu  perangkat penyelenggara pendidikan baik formal maupun non formal yang berdaya upaya ikut serta mengemban misi induk diatasnya. Keberadaan perpustaaan perguruan tingi harus sejalan dengan berdirinya peguruann tinggi itu sendiri, begitupun dengan lembaga pendidikan lainnya seperti sekolah, madrasah, pesantren dll.
Landasan perlunya perpustakaan  mengacu pada:
1.    Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0103/0/1981 tentang pokok-pokok kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan perpustakaan di Indonesia.
  1. Keputusan Mentri Pendayaagunaan Aparatur Negara Nomor 132/Kep/M.Pan/12/2002, Tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka KredTInya. Perpustakaan Nasional RI, 2003
  2. Perpustakaan sekolah: petunjuk untuk membina, memakai dan memelihara perpustakaan sekolah oleh Perpustakaan Nasional RI tahun 1992.
Perpustakaan atau library didefinisikan sebagai: tempat buku-buku yang diatur             untuk dibaca dan dipelajari atau dipakai sebagai bahan rujukan ( The Oxford English Dictionary).  Istilah perpustakaan juga diartikan sebagai: pusat media, pusat  belajar,  sumber  pendidikan, pusat informasi, pusat dokumenstasi dan    pusat rujukan  (The  American  Library Association).
Hakikat  perpustakaan dari definisi tersebut merupakan satu sarana   pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan    kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional (Rohanda)

2. Tugas dan fungsi perpustakaan     

Fungsi  perpustakaan Perguruan Tinggi  adalah  mendukung pelaksaaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diantaranya menyediakan informasi ilmiah untuk para mahasiswa, dosen, dan karyawan maupun pemakai dari luar. Baik  koleksi buku, majalah, surat kabar, dan jenis koleksi lainnya. Keberhasilan perpustakaan menjalankan peran dan fungsinya, diukur dari banyaknya anggota masyarakat yang memanfaatkan layanan yang diberikannya

Secara umum tugas dan fungsi perpustakaan  sebagai berikut :
1.    Sebagai pusat kegiatan belajar mengajar yang berfungsi
a.  Membantu program pendidikan pada umumnya sesuai dengan tujuan
     lembaga  diatasnya sesuai dengan misi dan visi lembaga tersebut.
     Mengembangkan kemampuan penggunjung menggunakan sumber
     informasi.
b.    Membantu pengguna dalam menyediakan informasi dan memperkaya pengetahuan.
2.    Membantu memperluas pengetahuannya tentang suatu bidang pelajaran  
3.    Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan membaca yang menuju kebiasaan   belajar mandiri.
4.    Membiasakan pengunjung untuk mencari informasi di perpustakaan, kemahiran dalam mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan.
5.    Perpustakaan  sebagai tempat belajar seumur hidup

3. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi     

3.1  Visi adalah gambaran ideal masa depan yang akan  dicapai.
             

3.2  Misi adalah tugas dan peranan yang harus diemban dalam upaya menuju  
               visi.
     Misi perpustaakan adalah menjalankan tugas dan peranan perpustakaan  
     dengan baik.
     a.   Pengadaan  bahan pustaka
b.   Pengolahan bahan pustaka
c.   Pelayan bahan pustaka
     d.   Pemeliharaan bahan pustaka

3.3  Tujuan    adalah sesuatu yang akan dicapai
     a. Koleksi perpustakaan yang lengkap, cetak maupun non cetak, sesuai 
         dengan kebutuhan
     b. Pengolahan bahan pustaka oleh staf  pustakawan (professional)
     c.  Alih bentuk bahan pustaka (digitalisasi)
     d. Pelayanan perpustakaan secara cepat, tepat, dan memuaskan
         pemakai
     e. Memberikan konsultasi penggunaan perpustakaan
 

3.4  Strategi 

     Dibuat untuk menjalankan misi dan menuju visi tersebut
a.  Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM
    Jumlah staf perpustakaan perlu ditambah atau disesuaikan dengan
     kebutuhan.  Program studi lanjut, kursus atau pelatihan perpustakaan,     
     diskusi/seminar, atau kegiatan ilmiah lainnya untuk meningkatkan   
     kepustakawan.
b.  Peningkatan jumlah koleksi dan variasi koleksi
          Jumlah koleksi, baik jumlah judul maupun eksemplar buku/majalah, perlu 
          dtingkatkan untuk mendekati jumlah ideal. Koleksi perlu dibuat lebih
           bervariasi, tidak hanya buku dan majalah saja, tetapi juga perlu ditambah
           non printed collection seperti jurnal elektronik (Proquest, Ebsco, SIAM).
c.   Pengadaan sarana perpustakaan
          Perpustakaan harus mempunyai sarana pendukung   yang memadai
          dalam rangka mengantisipasi perkembangan teknologi informasi.
     d.  Peningkatan komputerisasi (automasi) perpustakaan
          Untuk menjadi integrated automated library, perpustakaan harus
          mengembangkan program komputerisasinya, baik pengembangan
          Software perangkat lunak, program-program komputer hardware
          (perangkat keras komputer), dan brainware (SDM).

4. Manajemen Perpustakaan     

Manajemen perpustakaan pada setiap perpustakaan harus memenuhi kegiatan  berikut:
  1.  Kegiatan  pengadaan koleksi
  2.  Kegiatan pengolahan
  3.  Kegiatan pelayanan perpustakaan
  4.  Adanya struktur Organisasi


4.1  Koleksi
Standar penentuan koleksi perpustakaan berdasarkan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI nomor 72 tahun 1999 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka kreditnya. Koleksi minimal harus dimiliki sebuah perpustakaan sebanyak 1000 judul dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jenis dan misi perpustakaan  yang bersangkutan. Variasi data dan bahan pustaka yang diminta juga makin luas, ditambah kebutuhan akan layanan yang cepat. Kebutuhan ini tidak dapat lagi dipenuhi jika perpustakaan hanya mengandalkan fasilitas yang sifatnya manual. Peran Teknologi Informasi mengambil alih sebagian besar kegiatan dalam perpustakaan
Survei terhadap kondisi koleksi perpustakaan perguruan tinggi dan lembaga lainnya  berikut :
a.    Koleksi perpustakaan Institut teknologi Bandung sebanyak 53.560 judul
  1. Koleksi perpustakaan Ikatan Akuntan Indonesia 2.100 judul
  2. Koleksi perpustakaan Badan Keluarga Berencana (BKKBN) Jakarta 10.569 judul.
  3. Koleksi perpustakaan Institut  Teknologi Surabaya 51.590 judul
e.    Koleksi perpustakaan BINUS Jakarta berjumlah 32.981  judul.
f.     Koleksi Perpustakaan Biotrop Bogor 5.623 judul
  1. Koleksi buku perpustakaan Yayayasan Muthahhari berjumlah 4.194 judul
       Sumber : http://isisonline.lib.TIb.ac.id 2002-06-06
 
Dari data tersebut, semua lembaga memiliki koleksi yang layak, berdasarkan  petunjuk, membina, memakai dan memelihara perpustakaan  oleh Perpustakaan Nasional RI tahun 1999.

4.2  Pengolahan

 Kegiatan pengolahan pustaka meliputi:

1.    Inventarisasi

2.    Katalogisas

3.    Klasifikasi

4.    Paska katalogisasi

4.3. Layanan Perpustakaan

       Layanan kegiatan perpustakaan secara umum meliputi kegiatan berikut:
 1. Layanan peminjaman dan pengembalian koleksi
 2. Layanan silang layan (Forum Perpustakaan Perguruan Tnggi)
 3. Bimbingan pemakai (refren, orientasi perpustakaan)
 

4.4 Struktur Organisasi

       Prinsip   struktur organisasi perpustakaan dibuat berdasarkan besar  
      kecilnya suatu perpustakaan. Struktur organisasi di Perpustakaan
      Perguruan Tinggi  berbeda dengan struktur organisasi perpustakaan
      sekolah.

5. Perpustakaan dan teknonogi informasi (TI)
Manajemen perpustakaan yang kian berkembang  perlu memanfaatkan kehadiran teknologi informasi khususnya komputer. Teknologi ini tidak hanya memberikan kemudahan layanan tapi menjadikan informasi lebih akurat, cepat, , dan mudah diakses. Lewat dukungan TI, pustakawan pun dapat meningkatkan fungsi dan perannya untuk memberi jasa informasi. Keberhasilan perpustakaan menjalankan peran dan fungsinya, bisa diukur dari banyaknya user memanfaatkan layanan yang diberikannya.
Variasi data dan bahan pustaka yang diminta juga makin luas,  kebutuhan ini tidak dapat lagi dipenuhi jika perpustakaan hanya mengandalkan sistem manual. Peran  TI mengambil alih sebagian besar kegiatan dalam perpustakaan.  Penyelenggaraan sistem informasi berbasis teknologi informasi dapat dikembangkan sendiri, atau memanfaatkan software yang dikembangkan vendor seperti  CDS\ISIS, NCI-Bookman.Yang penting pustakawan memahami output yang diharapkan dari sebuah sistem informasi.

6. Organisasi profesi
Pustakawan dapat dikatakan sebagai pekerjaaan profesi, salah satunya  harus ada organisasi sebagai wadah yang memayungi anggota mulai dari tingkat pusat, daerah dan cabang. Ikatan Pustakawan Indonesia yang disingkat IPI sebagai satu-satunya organisasi propesinya di Indonesia yang tercatat di Badan Kehakiman. Untuk IPI pusat  bekantor di Perpustskaan Nasional Jl. Merdeka Selatan  Jakarta. Tingkat daerah Jawa Barat berkedudukan di Badan Perpustakaan Daerah  Jl Soekarno Hatta. Dan IPI Cabang berkantor di Perpusatakaan ITB Jl. Ganesa Bandung.

5. Penutup
   
1. Terbitnya  Keputusan Mentri yang mengatur keberdayaan perpustakaan,
         mempunyai landasan hukum pustakawan untuk berkiprah sebagai
         pekerjajaan profesi (fungsional).
    2.  Perpustakaan harus meiliki perencanaan yang konkret, berdasarkan visi
         dan misi   sehingga memungkinkan adanya kemandirian pengembangan
    3.   Pekerjaan diperpustakaan sudah mempunyai  manajemen yang baku dan
         sudah diakui sebagai salah satu bidang keilmuan 
    4.  Dengan berkembangannya teknologi  informasi, sudah menjadi  keharusan
         bagi pustakawan untuk menantisifasinya.
    5.  Ikatan Pustakawan Indonesia sebagai organisasi yang disingkat I Pe I
 
Daftar pustaka:
1.     Keputusan Mentri Pendayaagunaan Aparatur Negara Nomor 132/Kep/M.Pan/12/2002, Tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka KredTInya. Perpustakaan Nasinal RI, 2003
2.     Laporan kegiatan  Need Analysis madrasah Library, Program Studi Ilmu Perpustakaan Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarya
3.     Perpustakaan kian perlukan TI,  http://www.pikiran-rakyat.co.id   3 maret 2005
4.     Rencana strategis  UPT Perpustakaan UNISSULA 2001 – 2010

5.     Rohanda  Fungsi dan peran perpustakaan sekolah,  Pustakawan dan Guru
                Ikatan Pustakawan Indonesia Cabang Bandung,   16 September 2000   
  

Artikel Terkait

Perpustakaan sebagai jantungnnya sebuah lembaga pendidikan
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email