Thursday, January 12, 2017

Ilmu perpustakaan Ngobras..!! - Ngobrol Santai “Public Speaking untuk KemajuanPerpustakaan”

Berbicara. Siapa yang tidak melaksanakan hal ini? Dari dalam kecil kita sudah melakukannya. Tak terbayangkan sebelumnya bicara yang merupakan rahmat yang diberikan oleh Yang Mahakuasa kepada semua umatnya berilmu balig cukup akal ini harus dipelajari secara khusus.
Berbicara yaitu ketrampilan memberikan pesan melalui bahasa lisan, bahasa badan dan mata untuk menerima respon dari orang lain. Berbicara juga sebagai alat interaksi dan komunikasi. Berbicara, sangat mudah dilakukan tapi bagi sebagian orang akan menjadi susah dilakukan. Apalagi berbicara didepan khalayak ramai. Karena ini melibatkan kemampuan, percaya diri dan keberanian. Apalagi kalau dibutuhkan berbicara dengan rapi dan lancar diselingi dengan improvisasi dalam bentuk humor, memerlukan kemampuan khusus. Kemampuan inilah yang dirangkum sebagai kemampuan public speaking. Saat ini makin banyak orang yang tertarik untuk mempelajari seni berbicara didepan orang banyak (publik).
Kesadaran masyarakat wacana pentingnya berbicara yang baik dan efisien didepan orang banyak, tumbuh setelah mereka melihat begitu banyak dilema pelik yang dapat dijelaskan hanya dengan berbicara. Selain itu banyak pula yang mencicipi pentingnya bisa berbicara dengan baik sebab tuntutan peran dan profesinya.
Kemampuan berbicara menjadi persyaratan utama yang tidak bisa ditawar dalam membuat orang tertarik dengan apa yang kita sampaikan. Syarat kemampuan public speaking tidak hanya dibutuhkan untuk berbicara di mimbar atau di panggung dengan khalayak ramai tapi berbicara dalam lingkup kecil yang tidak melibatkan banyak orang, tetap dibutuhkan syarat tersebut. Seperti berbicara sebagai pustakawan kepada siapapun yang menggunakan perpustakaan ini untuk kepentingan nyata mereka.
Tanpa kemampuan yang baik dalam berbicara,(public speaking) pesan-pesan penting kadang menjadi sia-sia. Saat kita bisa mengeksplorasi kemampuan bicara kita, ketika inilah ketidaksempurnaan akan berakhir. Kemudia kita menjadi sosok yang menyenangkan ditengah-tengah banyak orang.
Public Speaking diharapkan dalam segala bidang, misalnya:
1.    Presenter
2.    Penyiar radio
3.    MC
4.    Protokol
5.    Pranoto coro
6.    Dosen
7.    Guru
8.    Dai
9.    PR
10.    Reporter/Jurnalis
11.    Trainer
12.    Motivator
13.    Pejabat Pemerintah
14.    Istri pejabat pemerintah
15.    Pemimpin Perusahaan
16.    Pemimpin Partai/ Organisasi.
17.    Orator kampanye
18.    Perhotelan/ Restoran
19.    Customer service
20.    Marketing
21.    PUSTAKAWAN*
*Urutan terakhir hanya masalah penulisan, bukan berarti tidak butuh.
Bagaimana trik Public Speaking yang efektif?
1.    Kesamaan pandangan
Menciptakan koneksi dengan individu atau sekelompok orang yang menjadi audience kita. Membangun kesamaan pandang? Mengapa anda dan mereka berada diruang yang sama? Apa yang menyatukan kita semua? Mengerti apa yang mereka inginkan dan butuhkan?
2.    Bahasa badan dan bahasa mata. Bicara dengan akrab, bahkan bicara mendekati bentuk percakapan satu lawan satu sehingga terasa lebih dekat dekat dan akan membawa kesan kita sangat memperhatikan mereka. Perhatikan posisi duduk kita, berikan kesan kita siap mendengarkan mereka. Kontak mata akan menolong kita memberikan pesan yang punya dampak emosional. Tetap fokus dengan lawan bicara dan abaikan melihat yang lain. Jika pandangan bergeser, atau terlalu jauh membuang pandangan
mata, akan mengurangi kenyamanan orang lain ketika berbicara dengan kita.
3.    Penampilan fisik
Penilaian ini pasti berlangsung sebelum dan selama seseorang berhadapan dengan kita. Sehingga sangat penting memperhatikan penampilan, kebersihan dan kerapian kita dari mulai kuku, rambut, make up serta pakaian.
4.    Beri kesempatan lawan bicara lebih banyak
Akan lebih banyak orang yang suka didengarkan daripada mendengarkan. Karena itu seorang public speaker hebatpun membutuhkan batas waktu tertentu untuk menahan perhatian orang lain atau audience untuk mendengarkannya. Penyiar radio, memiliki batas waktu bicara yang memikat pada 3 menit pertama. MC memiliki kesempatan memikat pada 40 detik-1 menit pertama. Public speaker yang mengagumkan tidak lebih banyak membicarakan dirinya sendiri.
5.    Dengarkan
Simak dengan baik apa yang disampaikan sehingga kita bisa memahami semua pembicaraanya, pesannya, informasinya dan keinginannya serta dapat menghindari kesalahpahaman. Mereka akan merasa lebih dihargai. Karena kita menaruh minat yang tinggi pada mereka.
6.    Tunjukan ekspresi wajah
Tunjukan ekspresi yang wajar, jangan berlebihan. Penting untuk menerangkan bahwa kita memahami mereka dan berminat terhadap apa yang mereka sampaikan.
7.    Pilih kata-kata yang tepat.
Perasaan orang lain ketika bersama kita sering merupakan hasil dari kata-kata yang kita pilih. Orang lain merasa salah, nyaman bahkan marah bisa muncul dari kata-kata kita.
8.    Atasi gangguan
Jika hal ini terjadi alihkan perhatian kita dengan memegang sesuatu atau menggunakan media lain untuk mengalirkan rasa stress kita sehingga tidak mengganggu konsentrasi sewaktu bicara.
9.    Atasi takut
Wajar kalau muncul perasaan ini. Takut bicara dengan orang baru, orang banyak, orang-orang yang memiliki kemampuan diatas kita dan lain-lain. Rasa takut ini dipicu rasa tidak percaya diri. Tidak memiliki topipembicaraan dan paling parah tidak memiliki kemampuan bicara yang baik. Hal ini bisa diatasi dengan memiliki dorongan berpengaruh untuk berani dan percaya diri. Dan berlatih untuk bicara yang menyenangkan. Perbanyak diri kita dengan ilmu pengetahuan, pergaulan dan wawasan. Ini yang akan menjadi modal kita, peluru kita untuk menghadapi banyak orang.
10.    Teknik bicara
Artikulasi yaitu kejelasan kata. Seperti kata polres ada yang menyebut pores atau jalur rel kereta api ada yang kesulitan mengucapkan dengan jelas. Intonasi yaitu irama bicara. Agar tidak terdengar membosankan dan lebih menarik. Speed yaitu kecepatan bicara. Biasanya dimiliki oleh orang-orang
kawasan tertentu. Orang Tegal, Madura, lebih terdengar cepat dalam bicara, sebaliknya orang Solo, Jogja dikenal bicara agak lambat. Meski hal ini kadang tergantung masing-masing individu. Jeda yaitu titik koma atau pemenggalan kata dengan jelas. Penekanan yaitu menawarkan enegi dalam bunyi semoga tidak terdengar letih atau loyo dan pemilihan terhadap hal-hal penting yang sedang dibicarakan.
11.    Awas, gagal komunikasi
Perusak utama komunikasi yaitu perasaan menganggap orang lain tidak penting. Hal ini meski tidak terucap namun bisa dirasakan dengan hati. Karena komunikasi tidak hanya melibatkan lisan, pendengaran dan mata tapi juga dengan hati. Lakukan tanpa ada paksaan dan tekanan. Tulus dan jujur, akan menawarkan hasil yang lebih baik.
CATATAN KEKURANGAN KITA DALAM BICARA
1. Gaya dan sikap berbicara?
2. Apakah bunyi saya sengau ?
3. Apakah bunyi saya terdengar tidak percaya diri ?
4. Apakah bunyi saya terdengar over PD dan cenderung sombong ?
5. Apakah bunyi saya hilang diujung kalimat ?
6. Apakah artikulasi saya tidak terang ?
7. Apakah bicara saya terlalu terang ?
8. Apakah bunyi saya terlalu lemah ?
9. Apakah bunyi saya ibarat orang terjepit ?
10. Apakah bunyi saya terdengar gugup ?
11. Apakah cara berdiri saya kaku ?
12. Apakah tangan dan anggota badan saya terlalu banyak bergerak ?
13. Apakah mimik saya tegang ?
14. Apakah mimik saya tidak serius ?
15. Apakah saya overacting?
Setelah kita mengetahui kelemahan-kelemahan kita dan mencatatnya sebagai daftar yang perlu diperbaiki, letakkan daftar tersebut. Evaluasilah sekali lagi. Dengan melakukannya berulang-ulang, kelemahan-kelemahan ini biasanya dapat diperbaiki.
Disampaikan oleh Shinta Ardhany* dalam Ngobras..!! - Ngobrol Santai
“Public Speaking untuk Kemajuan Perpustakaan”
Selasa, 15 Maret 2011 di A.310 FIB Undip
* Shinta Ardhany yaitu seorang penyiar radio di News Agency KBR 68H Jakarta, Presenter TV, Jurnalis, MC dan Guru MC.
Kontak komunikasi
081 367 377 151
Email : ardhan16@yahoo.com
FB : Shinta Ardhan
Presented by: Departemen PSDM
HMJ Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro

Artikel Terkait

Ilmu perpustakaan Ngobras..!! - Ngobrol Santai “Public Speaking untuk KemajuanPerpustakaan”
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email