Kamis 5 Mei 2011 Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “The Metamorphosis of Library: Conventional to Digitalization.” Acara ini bertempat di Lantai 6 Gedung Pascasarjana Universitas Diponegoro. Acara yang diketuai Teddy Veffritama ini dibuka oleh Drs. Mujid Farihul Amin, M.Pd. selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Budaya sempurna pukul 09.15 WIB.
Hadir sebagai pembicara ialah Prof. Dr. Sulistyo-Basuki Guru Besar Ilmu Perpustakaan UI, Rachmad Raharjo penggerak Al Qur’an digital dan Aditya Nugraha Kepala UPT Perpustakaan Universitas Nasrani Petra Surabaya. Acara ini juga dihadiri juga oleh dosen-dosen ilmu perpustakaan FIB Undip dan sejumlah tamu undangan. Peserta dalam program ini datang dari banyak sekali kalangan, mulai dari mahasiswa ilmu perpustakaan, pustakawan dan ada juga dari disiplin ilmu yang lain. Seminar perpustakaan ini tidak hanya diikuti penerima dari sekitar Semarang saja, tetapi ada yang datang dari luar kota menyerupai Jakarta, Madura, dan Cilacap.
Ada tiga bahan yang disampaikan dalam seminar ini. Pembicara pertama, Pak Rachmad Raharjo memberikan bahan dengan judul Teknologi RAID untuk Perpustakaan Digital (Redundant Array of Independent Disk). Teknologi RAID ialah sebuah teknologi yang memungkinkan pengguna komputer untuk menerima system penyimpanan data yang handal, rendah biaya, dan menyimpan data yang sama ke beberapa hard disk untuk meningkatkan kinerja penyimpanan secara keseluruhan. Menurut Pak Rachmad Raharjo, teknologi ini sangat indah diterapkan pada perpustakaan yang telah membuatkan perpustakaan digital untuk menyimpan data-data ataupun koleksinya. Materi berikutnya disampaikan oleh Pak Aditya Nugraha. Beliau memberikan bahan berjudul Manajemen Perpustakaan Digital. Pak Adit mendefinisikan perpustakaan digital sebagai sistem penyimpanan/dokumentasi, pengelolaan, dan pemanfaatan sumber berguru secara digital. Karena kekhususanya inilah perpustakaan digital juga membutuhkan administrasi yang berbeda dari perpustakaan secara tradisional. Satu hal yang perlu diingat, dalam membuatkan perpustakaan digital kita tidak boleh hanya terpaku pada sistem perpustakaan digitalnya saja, kita juga harus tetap memperhatikan esensi dari sebuah perpustakaan, yaitu koleksi dan layanan.
Setelah jeda ishoma, tiba saatnya giliran pembicara terakhir, Prof. Dr. Sulistyo-Basuki. Beliau mamaparkan makalahnya yang berjudul Perpustakaan Digital di Indonesia: Sebuah Pandangan. Menarik memang mengingat sudah banyaknya perpustakaan di Indonesia yang membuatkan perpustakaan digital. Dalam membuatkan perpustakaan digital, pustakawan harus bekerja ekstra keras. Misalnya ialah untuk mendayagunakan TI itu sendiri dengan anggaran yang terbatas dan untuk pengembangan koleksi digitalnya. Kenyataan lain yang harus dihadapi pustakawan ialah pemakai yang berasal dari banyak sekali latar belakang. Ada pemakai yang benar-benar digital generation tetapi ada juga pemakai yang merupakan digital immigrants.
Dari ketiga bahan yang disampaikan oleh pembicara dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
- Teknologi yang semakin cepat berkembang tidak akan menggeser eksistensi perpustakaan konvensional dan tugas pustakawan itu sendiri, justru teknologi akan melengkapi eksistensi sebuah perpustakaan.
- Perpustakaan digital berbeda dengan perpustakaan terautomasi atau katalog terpasang perpustakaan. Untuk itu perpustakaan digital membutuhkan administrasi yang berbeda dengan perpustakaan konvensional khususnya pada aspek koleksinya. Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan koleksi digital misalnya pada unsur hak cipta.
- Untuk lebih memasyarakatkan perpustakaan digital dan meningkatkan jasa layanan perpustakaan pustakawan harus bekerja keras ditengah keterbatasan yang ada. Dengan demikian dibutuhkan misi pustakawan untuk memperbaiki dan membangun masyarakat melalui fasilitas penciptaan pengetahuan di komunitasnya masing-masing dapat tercapai.
Ilmu perpustakaan SEMINAR NASIONAL
The Metamorphosis of Library: Conventional to Digital
The Metamorphosis of Library: Conventional to Digital
4/
5
Oleh
Unknown